Motivasi dapat didefinisikan dengan segala
sesuatu yang mana menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong
seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut M. Utsman Najati, Motivasi adalah kekuatan penggerak yang
membangkitkan aktifitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta
mengarahkan menuju tujuan tertentu.
Motivasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar, mempengaruhi intensitas kegiatan belajar,
tetapi motivasi dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dengan belajar. Makin
tinggi tujuan belajar maka akan semakin besar pula motivasinya, dan semakin
besar motivasi belajarnya akan semakin kuat pula kegiatan belajarnya. Ketiga
komponen kegiatan atau perilaku belajar tersebut, saling berkaitan erat dan
membentuk suatu kesatuan yang disebut sebagai proses motivasi belajar. Proses
motivasi belajar ini meliputi tiga langkah yaitu;
1)
Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong belajar
(desakan, motif, kebutuhan, dan keinginan belajar ) yang menimbulkan suatu ketegangan
atau tenson.
2)
Berlangsungnya kegiatan atau perilaku belajar yang diarahkan pada
pencapaian tujuan belajar akan mengendurkan atau menghilangkan ketegangan.
3)
Pencapaian tujuan belajar dan berkurangnya atau hilangnnya
ketegangan.
Sumber motivasi dapat datang dari dirinya,
kesadaran dan pemikiran dirinya, dapat juga dari luar, dari orang tua,
guru-guru, sekolah, teman-teman, bahkan dari masyarakat dan media massa . Orang tua dan
sekolah hendaknya menciptakan lingkungan dan menjalin hubungan dengan peserta
didik agar tercipta motivasi positif terhadap belajar. Sebaliknya menjauhkan
dengan hal-hal yang kemungkinan menimbulkan motivasi negatif terhadap kegiatan
belajar siswa.
Motivasi belajar adakalanya muncul dan sejalan dengan tujuan belajar,
seperti menguasai ilmu pengetahuan, memiliki kecakapan atau kompetensi,
motivasi yang seperti ini termasuk pada motivasi intrinsik, sedangkan motivasi
ekstrinsik yaitu motivasi belajar yang didorong hal lain diluar belajar, akan tetapi masih ada hubungannya
dengan belajar atau hasil belajar, seperti ingin mendapatkan ijazah, ingin
diterima di sekolah favorit, ingin di sayang orang tua dsb.
Didalam program bimbingan dan konseling
baik motivasi positif maupun motivasi negatif sama pentingnya. Motivasi positif
dalam rangka pengembangan dan penyaluran bakat, minat serta dalam pemberian
treatment kepada siswa. Motivasi negatif juga penting sebab peserta didik
memperlihatkan tingkah laku belajar yang tidak produktif karena adanya motivasi
negatif tertentu. Dengan demikian motivasi negatif dibutuhkan dalam memahami
latar belakang suatu masalah, sedangkan motivasi positif diperlukan dalam
pemecahan masalah.
Dibawah ini adalah bentuk-bentuk perilaku
kurang motivasi belajar antara lain:
a.
Kelesuan dan ketidakberdayaan, seperti;
malas, enggan, lambat bekerja, mengulur waktu, pekerjan tidak selesai,
kurang konsentrasi, acuh tak acuh, apatis, sikap jasmani yang kurang baik,
perasaan pusing-pusing, mual, mengantuk dan sebagainya.
b.
Penghindaran atau pelarian diri, seperti; absen sekolah, bolos, tidak
mengikuti pelajaran tertentu, tidak mengerjakan tugas, tidak mencatat, pelupa
dan sebagainya.
c.
Penentang, seperti; kenakalan, suka mengganggu, merusak, tidak menyukai
sesuatu pelajaran atau kegiatan, mengkritik, berdalih, dan sebagainya.
d.
Kompensasi, seperti; mencari kesibukan lain diluar pekerjaan,
mengerjakan tugas lain pada waktu belajar, mendahulukan pekerjaan yang tidak
penting dan sebagainya
zaldi reggae
zaldi reggae
19 komentar:
seb uah dorongannn
jelass mass
hhaaaaa ssipp
okeee brroo
betahhh yaaa
bagaimana caranya memotivasi diri sendiri???
tp susah memotivasi diri sendiri
ya semangat ow
percaya diri amat utama
memuaskan ini materi'a... good job..!
go0d like brad
top lah
motivasi diri dulu aja baru orang lain. :)
indah, top b.g.t yah
leni. So pasti mba
bermanfaat...
motivasinya zaldi kuliah adalah.......
pngen jdii motifator,, pi m'motivasi diri sndiri ajh ssahh .... :D
hebatttttt euuyyyyyyy!!!!!!!!!!!
Posting Komentar